It's me!

Foto saya
ALLAH SWT-- tough; weak; strong; have a dream; have a choice; love a laugh; have a great family; have nice friends; have an ugly cat; pink; blue; beautiful colour; rain drops; sunshine; accounting; writting; STITCH; Fido Dido; and much more

Sabtu, 24 Desember 2011

Created by me :) (1)

Teman Les

Andi tersenyum penuh kemenangan sambil memandang perempuan yang ada dihadapannya. Ia sudah menaklukkan hati Tia, anak yang paling disegani dan susah untuk didekati. Namun, sebagian besar dari mereka yang menyaksikan tidak kaget lagi. Siapa yang tidak kenal dengan Andi? Perempuan cantik nan terkenal mana disekolah ini yang belum pernah menjalin hubungan dengan Andi? Semua sudah pernah menjalin hubungan dengan Andi, dari mulai kakak kelas yang sudah lulus, yang mau lulus, teman seangkatan dan adik kelas. Banyak perempuan yang sakit hati karenanya tapi ia tidak peduli. Dia pikir itu adalah balasan untuk mereka-mereka yang sok cantik dan tenar. Namun, tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan hingga sekarang.

Andi. Seorang anak yang sekarang ini berumur 17 tahun. Dia bersekolah disebuah sekolah menengah atas negeri. Kulitnya tidak putih seperti bule-bule yang mampir ke Indonesia juga tidak hitam seperti presiden Amerika yang sekarang. Hidungnya agak mancung jika dilihat dari samping. Ada sedikit rambut-rambut halus diatas bibirnya. Wajahnya tidak tampan, hanya manis dan menarik. Ketika ia berbicara, ia selalu menarik kedua sudut bibirnya.

Malam ini Andi berniat untuk ikut tambahan ditempat lesnya. Kebetulan pelajarannya adalah matematika, pelajaran yang paling ia tidak mengerti. Walaupun begitu, berhubungan dengan sebentar lagi ia akan menghadapi UN, dia ingin berusaha untuk mempelajarinya. Maka dari itu, ia selalu mengikuti tambahan jika pelajarannya matematika.

“Lu dateng, bro? Ini kan malem minnggu.” Tanya temannya, Bima, saat ditempat les.

“Lah emang napa kalo ini malem minggu? Masih banyak nih yang belom gua ngerti.” Jawab Andi.

“Si Tia gimana tuh? Gak diapelin. Entar ngamuk-ngamuk lagi si Tia.” Tanya Bima menggoda.

“Bodo amet, dah. Tadi si udah ngomel ditelpon. Katanya mau nungguin gua ampe malem diteras rumah gua. Biarin aja dia jamuran disana.” Jawabnya tanpa bersalah sambil tertawa kecil.

“Ampun dah nih anak, tega banget si lu. Anak orang tuh.”

“Tega aja, tega banget mah udah gua KDRT-in dia. hahaha.” Candanya disambut dengan tawa Bima.

“Oi, An. Tumben cepet.” Sapa OB tempat lesnya.

“Gurunya belom dateng ya? Gua mau numpang maen ya dikomputer lu.” Andi segera mendekati komputer operator dimeja resepsionis.

“Janganlah kau kacaukan itu komputer. Nanti ada data yang ilang, saya yang disemprot.” Larang OB dengan logat bataknya yang kental.

“Yaelah. Bentar.” Andi tetap memainkan komputernya. Akhirnya OB tersebut mengizinkan.

Andi melirik jam. Sudah satu jam ia menunggu guru pengajarnya yang tak kunjung datang. Ia sudah mulai merasa bosan, terus memainkan komputer dihadapannya. Ia menopang dagunya sambil memainkan mouse ditangannya. Anak yang lainpun sudah datang dan menunggu seperti Andi. Tiba-tiba ada suara yang mengejutkan Andi.

“Mas, Miss Pita udah dateng?” Tanya anak itu. Suaranya lembut tapi tegas. Andi melihat kearahnya. Entah ada apa dengan Andi, ia merasa jantung berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Andi kira anak itu bertanya dengannya tapi ternyata dengan mas-mas OB disebelahnya yang menjawab pertanyaan anak itu. Andi berusaha mengatur detaknya agar kembali normal. Tak lama kemudian, guru yang ditunggunya pun datang dan sesaat kemudian jantungnya sudah normal kembali.

Jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam. Tambahan matematika sudah berakhir satu jam yang lalu, tapi Andi enggan pulang karena malas bertemu dengan Tia yang sedari tadi sudah menelponnya. Andi hanya mengutak atik barang-barang yang ada dihadapannya. Entah itu pulpen, pensil, kertas bahkan kotak tisupun ia mainkan. Setiap barang yang ia pegang, pasti menimbulkan suara dari mulut OBnya. Pasti OB itu melarangnya, tapi Andi tidak peduli.

“Hei, Ta. Kamu mau pulang?” Tanya OB itu dengan nada merayu. Andi melihat kearahnya. Ternyata ia berbicara dengan anak itu lagi. Jantung Andi mulai mempercepat detaknya secara tiba-tiba. Andi memperhatikan anak itu dari atas sampai bawah dan detaknya pun semakin bertambah cepat. Andi berusaha mengendalikan.

“Mas, kalo ibu saya sms tuh dibales. Kan ibu saya jadi gak percaya lagi, abisnya tiap sms ga dibales. Entar kan disangkanya saya boongan mau les.” Anak itu ngomel-ngomel seperti anak kecil. Tanpa disadari, Andi tersenyum kecil melihat anak itu.

“Tau nih. Gak boleh gitu, mas.” Andi tiba-tiba ikut berbicara. Anak itu menolehkan kepalanya dan mengernyitkan keningnya. Andi balik menatapnya. Canggung. Kemudian anak itu berlalu dari hadapannya. Andi tetap melihatnya walaupun hanya setitik yang terlihat.

“Siapa dia?” Gumam Andi pelan lalu memalingkan wajahnya.

Akhirnya Andi memutuskan untuk pulang karena tempat lesnya sudah sepi dan hanya ia, anak murid yang tertinggal disana. Andipun tidak enak dengan mas OB-nya yang ingin beristirahat. Setibanya dirumah, ia melihat Tia yang sudah terlihat bosan namun tetap bertahan diterasnya. Andi membunyikan klakson motornya. Tia tampak terkejut tapi wajahnya berubah berseri-seri karena melihat Andi. Tia mennghampiri Andi yang tetap duduk dimotornya.

“Pulang yuk.” Ajak Andi dengan dingin.

“Kok, pulang sih? Aku kan pengen ngobrol-ngobrol dulu sama kamu.” Tanya Tia dengan manja.

“Tadi mama kamu udah nelpon aku. Katanya kamu disuruh pulang.” Jawab Andi bohong. Tia tampak kecewa namun menuruti apa mau Andi. “Kita ngobrol sambil jalan aja ya.” Lanjut Andi berusaha merayu.

“Oke.” Jawab Tia dengan kesal.

Sepanjang jalan menuju rumah Tia, Andi hanya diam saja dan menjawab sekenanya jika ditanya oleh Tia. Tia terus bercerita panjang lebar. Bercerita tentang sesuatu yang menurut Andi sama sekali tidak penting. Selang dua puluh menit kemudian, mereka tiba dirumah Tia. Tanpa basa basi Tia segera turun.

“Makasih ya sayang. Aku masuk dulu ya. Bye.” Tia melambaikan tangannya.

“Tia, tunggu.” Andi segera menarik tangan Tia yang sudah berbalik badan. “Maaf ya....” Lanjut Andi. Tia melempar senyumannya yang berarti ‘ya’. “Mulai malem ini kita putus aja. Gua gak bisa punya cewek yang agresif.” Andi meneruskan. Perlahan tapi pasti. Wajah Tia berubah ekspresi dan mulai memucat. “Maaf ya.” Sekali lagi Andi mengucapkan kata-kata itu dan segera meninggalkan Tia dengan kecepatan tinggi. “Misi ke-17 selesai.” Gumamnya sambil tersenyum penuh kemenangan seperti saat menyatakan cinta palsunya ke Tia.

Bagi Andi, misinya adalah mematahkan hati para gadis yang terlalu sombong dikeseharian, perempuan-perempuan yang sok punya kelebihan. Andi tersenyum puas. Misi selanjutnya adalah Angel, teman satu kelas ditempat lesnya. Wajahnya cantik seperti wanita di Korea dan memiliki postur tubuh yang ideal. Seringkali Andi melihatnya berlagak sok sempurna, dan Andi tidak suka itu.

Andi melirik jam digital dimeja belajarnya. Pukul 01.00. Harusnya ia sudah selesai menyusun rencana untuk menaklukkan Angel, agar besoknya ia sudah mulai bisa menjalankan misinya, namun bayang-bayang wajah anak ditempat lesnya tadi tiba-tiba muncul. Andi terus bertanya-tanya didalam hatinya. Seorang anak yang hanya memakai kaos berkerah dan celana jins dan juga punya kesan tidak rapih bisa membuat jantungnya berdetak lebih cepat dan tidak bisa melupakan paras anak itu. Ada apa dengan Andi dan apa yang spesial dari anak itu? Bahkan Andi sama sekali tidak melihat senyumannya.

“Siapa dia?” Tanya Andi pada dirinya sendiri.

*****

Andi memainkan pensil yang ia pegang dan tampak sedang berpikir. Sejak bertemu dengan anak itu, malam minggu yang lalu, sikap Andi berubah menjadi pendiam dan selalu tampak seperti sedang berpikir. Teman-temannya pikir, Andi terkena karma dari Tia, karena pertemuan itu bersamaan dengan Andi memutuskan Tia dan tidak ada satupun temannya yang tahu yang sebenarnya. Bahkan, rencananya untuk mendekati Angel belum terlaksanakan sama sekali. Andi hanya dua kali seminggu bertemu Angel ditempat les, sedangkan minggu ini Andi dan Bima berniat datang lebih awal sebelum kelas lesnya dimulai untuk mengikuti try out sehingga Andi tidak bisa bertemu Angel.

“Lu yakin nanti kita dateng lebih awal ketempat les, An?” Tanya Bima mengejutkan Andi yang asyik dengan pensilnya.

“Hah?” Tanya Andi dengan wajah tak bersalah.

“Aduh, Ndi. Lu kenapa sih? Disantet Tia ya? Jadi aneh gini lu abis mutusin dia.”

“Eh, kalo nama yang ada ‘Ta’-nya itu apa aja ya selain Prita sama Ita?” Tanya Andi tidak nyambung.

“Hah? Apaan sih, Ndi. Gak nyambung lu.” Jawab Bima heran.

“Ada gak?” Andi tetap bertahan dengan pertanyaannya.

“Banyak.” Jawab Bima menyerah. Ia mulai prihatin dengan temannya yang tiba-tiba saja berubah. “Tata, Tamara, Miss. Pita...”

“Kok Miss Pita sih? Itu mah guru kita. Yang laen dong.” Protes Andi.

“Tita, Talita, Nita.... Banyak, Ndi.” Bima meneruskan. Andi hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

“Hmm.... Banyak juga ya. Oia, entar jadi ya dateng lebih awal ketempat les.” Andi mengulangi kata-kata Bima.

Bima menggangguk sambil mendesah dengan keras. “Kasian banget sih lu, Ndi.” Gumam Bima.

Jam tangan Andi menunjukkan pukul dua siang. Andi memarkirkan motornya yang baru saja sampai ditempat lesnya. Tampak Bima yang sudah menunggunya. Mas OB menyuruh mereka ikut bergabung dengan kelas IPA yang juga sedang melaksanakan try out. Ketika memasuki kelas, Andi merasa ada sesuatu yang membuatnya gugup dan tangannya terasa beku. Saat mengambil bangku yang letaknya dipojok belakang, barulah ia menemukan sebabnya. Anak itu muncul kembali. Bukan dibayangannya melainkan wujud aslinya yang duduk tepat didepannya. Tiba-tiba Andi merasa otaknya berhenti bekerja dan semua yang ada dikepalanya menghilang. Andi berusaha mengendalikan dirinya.

“Rita.”

Andi tersentak kaget tapi bisa ia kendalikan. Ia mengikuti arah suara. Anak didepan Andi juga mengikuti arah suara dan menjawabnya. Tanpa disadari Andi menaikkan kedua sudut bibirnya dan bergumam dalam hatinya, “Rita”.

Tak terasa, waktu mengerjakan soal try out yang pertama sudah habis. Andi yang sedari tadi tidak bisa konsentrasi hanya bisa pasrah. Andi menopang dagunya yang terasa berat. Diam-diam Andi memperhatikan anak yang baru saja ia ketahui namanya Rita, yang masih duduk didepannya. Tiba-tiba Rita menolehkan kepalanya kebelakang dan tanpa sengaja mereka saling bertemu pandang. Lagi lagi tanpa disadari Andi menarik kedua sudut bibirnya seperti yang biasa ia lakukan. Rita mengernyitkan keningnya, bingung. Waktu berjalan lambat, satu detik-dua detik-tiga detik berlalu Rita baru mengalihkan pandangannya.

Sejak pertemuannya yang kedua dengan Rita, ia semakin mengurungkan niatnya untuk mendekati Angel. Sekarang yang ada dipikiran Andi hanya Rita, Rita dan Rita. Sebenarnya Andi menyadari kalau ia sudah menyukai Rita sejak pertama ia bertemu, namun ia tidak mau jujur dengan dirinya sendiri. Terlebih lagi, sejak pertemuannya yang kedua itu, Andi terus bertemu dengan Rita tanpa sengaja ditempat lesnya. Ketika mereka berpapasan, mereka selalu bertemu pandang.

Tambahan matematika ditempat les sudah dimulai. Andi dan Bima sudah menyiapkan soal-soal yang ditanyakan. Selain mereka berdua, ada juga seorang anak dari jurusan IPA, yang bernama Ibas juga mengikuti tambahan itu. Walaupun mereka berbeda jurusan, namun guru yang mengajari mereka sama. Andi, Bima, Ibas dan gurunya duduk disatu meja yang berbentuk lingkaran. Jadi, memungkinkan mereka dapat mengerti semua yang diajarkan. Selang lima menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Serentak Andi dan Ibas menoleh kearah pintu tersebut. Rita memunculkan wajahnya dari balik pintu. Ia melihat kearah Ibas, dan melempar senyum. Penyakit Andi kembali kambuh. Otaknya menjadi lumpuh tidak berpikir dan tangannya membeku namun mengeluarkan keringat yang banyak. Andi memasang kedua telinganya untuk mendengarkan pembicaraan antara Rita dan Ibas. Diam-diam Andi dan Rita saling mencuri pandang, melirik satu sam lain.

“Coba, kalian jawab dulu. Nanti kalo ada yang sulit baru tanya saya.” Perintah guru yang duduk diantara Andi dan Ibas kepada Andi dan Bima. Kemudian, guru tersebut mengajarkan Rita dan Ibas. Setiap ada kesalahan dari Ibas, Rita selalu tertawa dengan lepas. Membuat jantung Andi semakin berdetak dengan cepat. “Gimana Bim, Ndi? Ada kesulitan?” Tanya gurunya.

“Emm... Yang ini kak. Saya bingung yang ini.” Jawab Andi asal menunjuk saja. Bima melihatnya dengan heran, karena materi yang Andi tunjuk sebenarnya sudah dipahami oleh Andi.

“Lho... Ini kan yang kemarin saya ajarin. Saya tanya kemarin kamu bilang paham. Kok malah bingung sekarang?” Tanya gurunya lagi.

“Engg.... Saya lupa, kak.” Andi berusaha memberikan alasan

“Berarti kamu kemarin itu gak merhatiin. Sini... Sini....” Akhirnya guru itu mengajarinya lagi. Tapi, Andi sama sekali tidak memerhatikan guru itu menjelaskan. Bahkan, ia ingin tambahan itu cepat berakhir. “Nah, udah ngerti kan kamu?” Tanya guru itu. Andi mengangguk dengan pelan. Lalu, guru itu kembali mengajarkan Rita dan Ibas.

“Ndi, Angel kecelakaan. Katanya tangannya retak.” Bisik Bima mengagetkan Andi. Andi menoleh kearah Bima dengan pandangan tidak percaya. “Ini kesempatan lu narik perhatian, Angel.” Bima melanjutkan. Andi tampak berpikir. Sebetulnya ia sudah malas mendekati Angel, tapi dia tidak mau Bima tahu itu.

“Yaudah. Besok kita jenguk.” Kata Andi dengan ragu sambil melirik Rita yang sedang asyik membaca.

*****


“Rita?” Tidak sengaja Andi mengucapkan nama yang seharusnya ia tidak ucapkan. Andi terlalu kaget melihat Rita berada dirumah Angel hingga hanya itu yang terucap. Angel yang belum tahu dengan kedatangan Andi, langsung terkejut. Begitu juga dengan Rita dan anak-anak yang lain, yang juga menjenguk Angel. Semua memandang Andi dengan heran.

“Kamu kenal Andi, Rit?” Tanya Angel dengan heran. Rita hanya menggeleng dengan bingung. Rita benar-benar bingung. Suasana menjadi hening.

“Gimana keadaan lu, Ngel?” Tanya Bima memecahkan keheningan sekaligus menyelamatkan Andi.

“Yah, gini keadaan gua, Bim.” Jawab Angel sambil menunjukkan tangannya yang dibalut perban.

Andi mendekati Angel. Memegang tangannya yang dibalut sambil mengusap-usap. Membuat Angel salah tingkah. Kemudian, mengajak Angel mengobrol tanpa memedulikan sekitar. Walaupun hati Andi ada yang mengganjal, tapi ia juga harus profesional. Anak-anak yang lain yang datang, mengejek-ejek mereka berdua. Ada juga yang memuji mereka karena terlihat cocok. Angel makin tersipu dan Andi semakin merasakan ganjalan dihatinya. Andi melirik Rita yang sedang memainkan handphone-nya. “Bagaimana ini?” Gumamnya dengan pelan.

Andi membolak-balikkan badannya diatas kasur. Ia tidak bisa tidur karena wajah Rita selalu muncul dibayangannya. Ia juga selalu memkirkan antara ia dan Angel yang keadaannya semakin runyam. Andi harus keluar dari semua misinya karena sejak bertemu dengan Rita, ia sudah tidak punya niat lagi menyakiti siapapun. Andi harus mengakhiri semuanya. Andi mengambil handphone-nya yang berbunyi. Dilihatnya layar handphone tersebut. Tertulis nama Angel.

“Astaga.... Kenapa Angel jadi sama agresifnya sama Tia. Jadian aja belom udah centil nelponin.” Keluh Andi dengan kesal.

“Andi.” Panggil kakaknya sambil membuka pintu kamarnya. “Lu disuruh mama nganterin gua belanja.” Lanjut kakaknya.

“Ya ampun, mbak. Mbak kan bisa berangkat sendiri. Gua lagi pusing nih dari tadi malem gak bisa tidur.” Tolak Andi dengan kesal.

Kakaknya Andi melihat Andi dengan prihatin. “Kasian adek gua. Ampe pucet gitu mukanya.”

“Kalo kasian, keluar sana. Gua mau tidur dulu, mbak.” Usir Andi masih dengan nada kesalnya. Kakaknya pergi dari hadapan Andi tapi tak lama kemudian kembali lagi diikuti dengan ibunya. Tanpa berkata-kata, Andi langsung bangun dan bersiap-siap untuk menemani kakaknya berbelanja. Andi memang paling tidak berani melawan perintah ibunya. Kalau ibunya sudah turun tangan, semua menjadi beres.

Andi melihat satu per satu barang-barang yang sudah tersusun rapih lengkap dengan harganya. Tak ada satupun barang yang membangkitkan semangatnya. Dengan lemas, Andi mendorong trolli sambil mengikuti kakaknya dari belakang. Kakaknya gemas dengan tingkah Andi hari ini. Akhirnya, karena tidak tega menyuruh Andi hanya mengikutinya dari belakang, Kakaknya mengizinkannya untuk melihat-lihat ketempat lain dan mengambil makanan yang ia suka. Barulah Andi sedikit bersemangat karena dibebaskan walau hanya sebentar. Andi langsung ketempat snack yang banyak makanan kesukaannya. Tiba-tiba Andi terpaku melihat anak yang memakai kaos berkerah berwarna biru muda dan celana jins yang sedang memilih makanan.

“Rita?” Nama itu terucap lagi oleh Andi. Anak itu menoleh karena merasa namanya dipanggil.

“Eh, pacarnya Angel ya?” Rita balik menyapa dengan ramah.

“Hah? Bukan bukan. Gua cuma temennya doang.” Jawab Andi dengan keras.

“Eh, iya iya. Maaf ya kalo salah.” Rita merasa bersalah. “Abis kemaren kayaknya mesra banget.”

“Maaf maaf kalo kekerasan ngomongnya. Gua sama Angel gak ada apa-apa kok.” Andi mengecilkan volumenya.

“Iya, gak apa-apa. Oiya, lo tau nama gua dari mana ya?” Tanya Rita bingung.

Deg! Andi memutar otaknya mencari alasan yang tepat. “Eng... Kita kan satu tempat les. Masa’ temen les sendiri gak tau. Iya kan?” Jawab Andi sambil tertawa hambar.

“Iya sih gua suka ngeliat lo, tapi sori yang gua gak tau nama lo.” Kata Rita dengan polos. Andi tersenyum malu tapi ia tak kehabisan akal.

“Yaudah kalo gitu kita kenalan aja.” Usul Andi sambil menyodor tangannya mengajak Rita berjabat tangan. “Kenalin gua Andi anak kelas duabelas IPS satu.”

“Rita kelas duabelas IPA dua.” Rita menyambut tangan Andi sambil tersenyum. Andi membalas senyumnya dan berusaha bersikap biasa.

“Demi Rita gua bakal akhirin misi gua.” Gumam Andi dalam hati sambil terus tersenyum melihat Rita.

Andi tampak gelisah diteras rumahnya. Memang hari ini adalah hari yang luar biasa untuk Andi karena akhirnya ia bisa berbicara dengan satu-satunya orang yang membuat jantungnya berdetak dengan cepat dan membuat otaknya berhenti bekerja, namun dia harus segera menghentikan misinya sesegera mungkin.

“Begini toh rasanya jatuh cinta.” Ucap Andi dengan pelan.

******


Andi menunggu Angel diluar rumahnya. Hari ini Andi akan memperjelas hubungan ia dengan Angel yang sudah ditanyaka-tanyakan oleh Angel. Andi melihat seorang laki-laki yang duduk diteras Angel dan tampaknya laki-laki itu juga menunggu Angel. Ketika Angel keluar, laki-laki itu memeluk Angel dan Angel sama sekali tidak menolaknya. Andi merasa jijik dengan pemandangan yang ia lihat sekaligus senang. Saat melihat Andi, Angel langsung menghampirinya. Tanpa basa-basi Andi langsung menjelaskan semuanya namun tanpa menyebutkan nama Rita.

“Angel, sori ya. Awalnya gua emang suka sama lo, tapi rasa itu perlahan ilang entah kemana. Kita temenan aja ya.” Jelas Andi. Angel terlihat kecewa, namun Andi yakin itu hanya berpura-pura. Angel mengangguk dengan pelan dan tersenyum. Andipun lega, ternyata sifat Angel lebih parah dari Andi.

*****


Andi menghampiri Rita yang baru saja keluar dari kelasnya. Sebenarnya hari ini Andi tidak ada jadwal tambahan ataupun jadwal les. Hari ini adalah jadwal les Rita dan Andi sengaja datang untuk lebih dekat dengan Rita. Andi melempar senyumannya kearah Rita. Awalnya Rita tidak menyadari kalau Andi tersenyum padanya tapi Andi juga memanggil namanya.

“Eh, Andi. Lagi jadwal lesnya hari ini ya?” Tanya Rita dengan ramah.

“Enggak kok. Tadi cuma matematika sebentar.” Jawab Andi bohong biar tidak terlalu ketara kalau ia sedang mendekati Rita. “Ta, mau pulang?” Tanya Andi. Rita mengangguk. “Bareng gua yuk. Kebetulan gua juga mau pulang.” Andi memulai lagi.

“Yah, sori Ndi. Gua mau nebeng sama temen gua. Gak enak kalo gak jadi. Tuh udah nungguin.” Tolak Rita dengan lembut sambil menunjuk kearah luar. Andi melongok keluar.

“Yaudah gak apa-apa.” Jawab Andi dengan kecewa.

Andi tampak kecewa karena tawarannya ditolak oleh Rita, namun ia tidak kehabisan akal. Tanpa ada yang curiga, ia bisa mendapatkan nomor handphone Rita. Ketika sudah sampai dirumah, Andi langsung menyambar handphone-nya dibawah bantal. Ibu jarinnya menari-nari diatas handphone-nya. Setelah selesai mengetik, ia membaca ulang ketikannya. Kemudian, ada kata-kata yang ia perbaiki. Lalu dibacanya lagi, dan di perbaiki kembali, hingga tiga kali ia melakukan seperti itu. Namun pesannya tidak dikirim olehnya. Sesaat Andi termenung memandang handphone-nya. Tergambar keraguan diwajahnya. Andi mendesah dengan kecang. Andi membatalkan niatnya mengirim pesan singkat untuk Rita.

Setiap hari Selasa dan Jumat, Andi menjadi rajin datang ketempat les. Alasannya untuk ikut pelajaran tambahan, padahal tujuan utama untuk mejemput Rita pulang. Rutinnya Andi menjemput Rita sama Rutinnya dengan Rita yang menolak tawaran Andi, namun Andi tidak mau menyerah. Andipun sering bertemu dengan Rita saat hari lesnya secara kebetulan, karena Rita juga suka mengikuti pelajaran tambahan ditempat lesnya. Hanya saja Rita dan Andi berbeda jam. Saat Andi pulang, Rita baru memulai tambahannya.

“Rita.” Panggil Andi sambil menghampiri Rita. “Udah selesai tambahannya?” Tanyanya dengan semangat.

“Udah. Lo ngapain disini, Ndi? Bukannya udah pulang dari satu jam yang lalu ya?” Tanya Rita balik.

“Gua? Tadi ada urusan gua disini makanya baru pulang.” Jawab Andi bohong lagi.

“Kalo gitu gua pulang duluan ya, Ndi.”

“Bareng gua yuk, Rit.” Ajak Andi sambil menatap Rita penuh harap.

“Maaf ya, Ndi. Gua dijemput.” Tolak Rita dengan lembut. Andi kecewa lagi. Rita berbalik badan meninggalkan Andi, namun Andi mencegahnya.

“Rit, tunggu dong. Rit, salah gua apa sih? kayaknya setiap gua ajak pulang bareng, lo selalu gak bisa. Kenapa sih?” Tanya Andi sambil memelas. Rita tidak menjawab. Ia tampak berpikir. Andi menunggu jawaban dari Rita, namun Rita sama sekali tidak menjawab. “Udahlah, Rit. Pertanyaan gua gak penting ya? Maaf ya kalo bikin bingung. Gua pulang dulu ya, Rit. Bye.” Andi melanglah dengan pelan. Rasa putus asa menyelubungi hatinya. Rita mengikuti Andi dari belakang.

“Cara lo.” Jawab Rita dibelakang Andi. Andi menghentikan langkahnya.

“Maksudnya, Rit?” Tanya Andi bingung.

“Siapa sih yang gak mau tau tentang orang yang disukainnya? Pastinya dari berbagai sumber orang itu akan mencari tau tentang orang yang disukainya. “ Rita melirik Andi yang sedang menunggu jawabannya. “Gua inget pertama kali ketemu lo, kedua kali gua ngeliat lo dan gua tau gimana lo, tapi gua bukan cewek-cewek yang pernah jadi pacar lo.”

“Jadi lo suka sama gua, Rit?” Tanya Andi yang langsung mengambil kesimpulan dari perkataan Rita dengan wajah berseri-seri.

“Cara lo salah, Ndi.” Jawab Rita dengan gemas. “Lo salah memperlakukan gua. Seolah-olah setelah jadi sama lo gua langsung dibuang kayak pacar-pacar lo yang dulu. Belajar ngehargain perasaan orang, Ndi.” Lanjut Rita.

“Maaf, Rit. Gua gak sadar kalo lo merasa kayak gitu. Gua punya alasan tertentu kok ngelakuin itu, tapi demi lo gua bakal berubah, Rit. Jangan marah apalagi benci sama gua, Rit.” Andi merasa bersalah karena secara tidak langsung telah menyakiti orang yang ia sukai.

“Apapun alasan lo, rubah itu. Jangan boong lagi kalo mau jemput bilang aja mau jemput. Gua percaya lo bisa berubah jadi orang yang lebih baik.” Ucap Rita sambil tersenyum, membuat hati Andi berbunga-bunga. Andi membalas senyum Rita dengan senang. Andi berniat langsung menyatakan cintanya untuk Rita, namun Rita menyela Andi saat akan berbicara. “Jangan katakan apa-apa dulu sebelum lo buktiin perubahan lo. Gua bakal tunggu saat itu tiba.” Lanjut Rita. Andi makin mengembangkan senyumnya.

“Janji untuk Rita tersayang.” Andi mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk angka dua. Rita tertawa renyah sambil mengangguk.

3 Mei 2011,

Nindya Khairani

Kamis, 22 Desember 2011

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi

Di dalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu dijumpai, yaitu Pemasaran, Keuangan dan Produksi. Dalam bab ini akan mempelajari tentang Manajemen Produksi yang masih termasuk dalam tiga fungsi pokok tersebut.

Perkembangan Manajemen Produksi

http://3.bp.blogspot.com/_2Rqj81aMXOc/SV4HC2VDqVI/AAAAAAAAAFQ/vpj1jheeQLU/s200/MESIN+UAP.jpg Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor :

1. Perkembangan Alat dan Teknologi

2. Revolusi Industri

3. Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll

4. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

I. PERKEMBANGAN ALAT dan TEKNOLOGI
Penggunaan alat-alat pengungkit dan roda penggerak sederhana oleh manusia di awal peradaban, merupakan awal dari sejarah Industri.
Tahun 1664 Hargreves menciptakan “ Spinning Jenny “ , yaitu sebuah alat pemintal.Gagasan ini dikembangkan oleh Arkwight dengan menciptakan alat pemintal yang berpenggerak tenaga air, pada tahun 1669. Sedangkan Cromton menciptakan alat tenun yang disebut “Mule “ pada tahun 1779.
Pada abad ini
James Watts menciptakan mesin uap. Industri semakin berkembang dengan diciptakannya alat tenun “ bermesin “ oleh Cartwright tahun 1785.
Penemuan-penemuan ini mendorong perkembangan industri di Inggris, yang merupakan tahap awal industrialisasi di dunia.
Teknologi Industri pada saat itu mulai berkembang, dengan adanya peningkatan dan perbaikan. Dimulai oleh Eli Whitney, yang mendapatkan kontrak-kontrak kerja dari pemerintah, mengembangkan parts dan komponen yang dapat saling dipertukarkan, ini terjadi di rentang tahun 1798 – 1800. Usaha menciptakan parts dan komponen ini telah mendorong percepatan perkembangan industri .
Perkembangan industri seperti ini membutuhkan “sebuah kegiatan yang terorganisasi “. Pertama-tama yang perlu dilakukan yaitu pengorganisasian dan perencanaan produksi dan operasi. Kemudian timbulah gagasan pengembangan sistem produksi pabrik, dimana kualitas besi baja mulai diperhatikan dan penggunaan mesin uap meningkat pesat. Dalam periode ini berdiri industri-industri teknik dan alat–alat permesinan, sampai diciptakannya mesin-mesin dengan pembakaran internal, yang kemudian melahirkan produk seperti mobil.
Industri setelah abad 19 mulai mengembangkan metode produksi dan operasi yang efisien dan modern. Ini dimulai dengan usaha Sear Rebuck dalam mengorganissasi operasi penjualan melalui pos di Chicago, Henry Ford dengan industri mobilnya, sedang di Inggris dengan Industri perlengkapan senjata untuk PD I. Inilah awal penerapan standarisasi untuk parts dan Komponen dalam Industri skala besar.
Dengan adanya standarisasi ini, Parts dan komponen dapat dipertukarkan. Henry Ford ( 1913 ) membangun Lini perakitan mobil yang petama, dan dapat dipindah-pindahkan. Pada Lini perakitan seperti ini, dibutuhkan stadarisasi parts dan pekerjaannya dilakukan oleh tenaga spesialis.
Sejak komputer diperkenalkan pada Tahun 1950, banyak produksi dan operasi manufacture, menggunakan komputer antara lain untuk manajemen persediaan, scheduling, pengendalian mutu, dan sistem pembiayaan. Pada akhir-akhir ini penggunaan teknologi canggih atau modern telah diintegrasikan kedalam industri. Bahkan langkah ini, menjadi alternatif solusi, terhadap tuntutan pasar yang menginginkan kualitas produk yang lebih baik, harga lebih rendah, dan Variatif dan memiliki nilai tambah.

http://2.bp.blogspot.com/_2Rqj81aMXOc/SV4HnctcCaI/AAAAAAAAAFY/aEvqgGFkFh0/s200/REVOLUSI+INDSUTRI.jpgII. REVOLUSI INDUSTRI ( RI )
Pada dasarnya RI merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dorongan terbesar terjadinya RI ini saat penemuan mesin uap oleh James Watt’s Th. 1764. Mesin ini menjadi pendorong utama tenaga mesin penggerak pada pertanian pabrik. Percepatan RI terjadi pada tahun 1800 dengan dikembangkannya mesin yang menggunakan bahan bakar dan listrik.
RI di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahn sosial ekonomi, budaya dan politik. Revolusi itu sendiri merupakan suatu perubahan dan pembaharuan secara radikal dan cepat pada bidang perdagangan, industri, dan teknik yang terjadi di Eropa, terutama di Inggris pada abad ke-18.
Penemuan mesin–mesin (meski berpenggerak manual) mendorong pemilik bermodal besar untuk memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan gedung-gedung besar. Tempat-tempat kerja buruh yang digunakan untuk berproduksi disebut manufacture. Manufacture-manufacture inilah yang merupakan langkah awal terjadinya proses Industrialisasi. RI adalah awal dari Industrialisasi di Inggris. Didukung oleh kekayaan alam ( bijih besi, batubara ) industrialisasi berkembang semakin cepat. Perkembangan RI menorong timbulnya produksi dan pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan automatisasi, serta menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi perekonomian dari produksi barang ke produksi jasa.
Perkembangan industri dalam industrialisasi sebagai dampak RI disebabkan masalah ekonomi khususnya dan kemanusiaan umumnya, yaitu;
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batubara, besi dan baja
3. Pembangunan Jalur kereta Api, perkembangan alat transortasi dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Perkembangan industri di Inggris sangat ditunjang oleh luasnya daerah-daerah koloni yang dikuasai Kerajaan Inggris saat itu, yang sekaligus menjadi daerah-daerah pemasaran yang sangat potensial.

III. PERKEMBANGAN ILMU dan METODE KERJA
Perkembangan Management Produksi dan Operasi ditandai oleh usaha manusia untuk meningkatkan hasil produksi dengan melakukan pembagian kerja (Division of Labor ). Konsepnya, pembagian kerja akan menimbulkan spealisasi, pekerjaan tunggal yang dilakukan berulang-ulang akan menimbulkan peningkatan efisiensi dan produktivitas, yang mulai diperkenalkan oleh Adam Smith, seiring dengan perkembangan industri itu sendiri, muncul konsep-konsep dalam industri manufacture yang lebih spesifik, seperti model-model pengambilan keputusan, Ergonomi, Quality Management, dll

DAFTAR PUSTAKA

http://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemen-produksi-dan-operasi-history.html

http://www.slideshare.net/guestc5111e/manajemen-produksi

Pemasaran

Pasar dan Pemasaran

Secara umum pasar memiliki pengertian secara sempit dan luas. Dalam arti sempit pasar adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Namun dalam pengertian luasnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu. Untuk terbentuknya suatu pasar pasti ada syaratnya yaitu :

a. Ada tempat untuk berniaga
b. Ada barang dan jasa yang akan diperdagangkan.
c. Terdapat penjual barang tertentu
d. Adanya pembeli barang
e. Adanya hubungan dalam transaksi jual beli.

Secara khusus, pasar diartikan kedalam tiga fungsi, yaitu:

1. Sebagai sarana distribusi
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya pada konsumen.

2. Sebagai pembentuk harga
Di pasar terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga terbentuklah harga.

3. Sebagai sarana promosi
Dengan berbagai macam cara para produsen memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen sehingga para konsumen berniat membeli barang tersebut.

Sedangkan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Jenis-Jenis Pasar

Jenis – Jenis Pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis barangnya

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

  • Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

  • Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

  • Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

  • Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.

Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

  • Pasar Lokal; Pasar Lokal kayak gaber membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.
  • Pasar Daerah; membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.
  • Pasar Nasional; membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
  • Pasar Internasional; membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

Konsep-Konsep Inti Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuanorganisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran sertamemberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkanpara pesaing. Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaankegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konseppenjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yangtersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksidengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dandistribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barangsebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yangtersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai

produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu

saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasiterdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikankepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan parapesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalahmenentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran sertamemberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisiendaripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkankesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahamisemua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melaluimanajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untukmemenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah gabungan strategi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk-produk. Dalam merencanakan dan melaksanakan strategi, para manajer pemasaran mengembangkan empat komponen dasar (seringkali disebut “Empat P”) dari bauran pemasaran (Marketing Mix). Komponen tersebut adalah :

Produk (Product)

Barang, jasa ataupun gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Penetapan Harga (Pricing)

Memilih harga jual yang paling sesuai. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya: biaya operasi, administrasi dan riset lain juga biaya pemasaran. Di sisi lain, harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling ke produk-produk pesaing. Penetapan harga yang berhasil berarti mencari harga yang menguntungkan diantara kedua kebutuhan teersebut.

Penempatan (Distribusi)

Bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen.

Promosi (Promotion)

Komponen ini mengacu pada tehnik-tehnik mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Alat promosi terpenting mencakup iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan humas.

Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar.

Penjelasan fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain :

a. Perencanaan pemasaran

Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran

meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.

Tujuan :

- Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.

- Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.

- Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.

Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.

Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut :

BAGIAN TUJUAN

1. Ringkasan bagi ekskutif : Menyajikan pandangan singkat atas

rencana yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan cepat oleh manajemen.

2. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan data latar belakang yang
relevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi.

3. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang mungkin mempengaruhi produk.

4. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta isu yang akan mempengaruhi sasaran ini.

5. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran yang luas, yang akan digunakan untuk mencapai sasaran dalam rencana.

6. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dan berapa biayanya.

7. Anggaran Laboran laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tadi.

8. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau.

b. Implementasi pemasaran

Adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.

Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu:

v Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu :

Ø Proses menciptakan hubungan antara fungís personalia dan factor fisik (sarana ), agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mancapai tujuan yang benar, meliputi : pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja.

Tujuan : setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan

kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan.

Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain :

- organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional : manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru.

- Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu.

- Organisasi manajemen produk, karyawan inin mengembangkan pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda.

- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan.

v Pengarahan kegiatan pemasarab, yaitu :

Ø Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi :

- Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif.

- Motivasi

- Kepemimpinan

Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi / firm.

v Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, yaitu :

Ø Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efesien.

Cara- cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu :

1. Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian ( deadline )

2. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal.

c. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :

Ø Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :

- Penentuan Standard

- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan

- Perbandingan hasil dengan Standard

- Kegiatan mengkoreksi Standard


Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :

1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu. Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.

2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.

Tujuan Sistem Pemasaran

Sistem Pemasaran melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang mempengaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual maupun kelompok masyarakat yang menginginkan produk-produk bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah terjangkau. Ada empat alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu:

1. Memaksimalkan Konsumen

Kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja dan kemakmuran maksimal bagi masyarakat.

2. Memaksimumkan Kepuasan konsumen

Tujuan sistem pemasaran lain adalah memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen tidak mudah ; belum adanya tolak ukur kepuasan dari produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang

tersebut.

3. Memaksimumkan Mutu Hidup

Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang ; mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur.


Pendekatan Pemasaran

Pendekatan Seba Fungsi

Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu : pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.

Pendekatan Serba Lembaga

Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb

Pendekatan Serba barang (Pendekatan Organisasi Industri)

Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri

Pendekatan Serba Manajemen

Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil.

Pendekatan Serba Sistem

Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga.

Pada tugas ini saya mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya untuk bapak/ibu yang memiliki blog dan pengarang buku yg mengizinkan saya untuk menyalin artikelnya.

Daftar Pustaka

Griffin, W. Ricky. BISNIS Jilid 1. 2005. Jakarta. Indeks

http://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&pg=PA130&lpg=PA130&dq=tujuan+sistem+pemasaran&source=bl&ots=o9opassOia&sig=tSb60Yc_IZMH8SqC1hLwZxNHm7Y&hl=id&ei=aWmwTp7WAc7HrQeqyMhV&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBgQ6AEwAA#v=onepage&q=tujuan%20sistem%20pemasaran&f=false

http://id.shvoong.com/business-management/2003665-pengertian-pasar/#ixzz1cSu7ws2h

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/pemasaran

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html

http://www.scribd.com/doc/16921528/strategi-pemasaran-

http://tricahyaayu.wordpress.com/2010/12/24/pasar-dan-pemasaran/

shinta.lecture.ub.ac.id/files/2009/02/bab-1.doc