Isu
etika adalah persoalan tentang etika individual. Dari sudut pandang komunikasi,
isu-isu mengenai etika muncul ke permukaan setiap kali pesan-pesan memiliki
kemungkinan untuk memengaruhi orang lain. Perilaku beretika dan keuntungan
personal adalah isu-isu yang dekat kaitannya. Berbagai isu etika dalam bisnis
dapat dibagi ke dalam empat area: kesetaraan, hak, kejujuran, dan penggunaan
kekuasaan perusahaan. Contoh isu etika dalam bisnis yaitu “Apakah CEO harus
diberikan gaji dalam perusahaan yang tidak menguntungkan?”
1.
Benturan
Kepentingan
Benturan
kepentingan yaitu benturan yang timbul ketika kepentingan seseorang
memungkinkan orang lain melakukan tindakan yang bertentangan dengan pihak
tertentu, yang kepentingannya seharusnya dipenuhi oleh orang lain tersebut.
Benturan kepentingan merupakan salah satu isu dalam etika. Jenis benturan
kepentingan addalah sebagai berikut:
a. Benturan
kepentingan yang bersifat personal
b. Benturan
kepentingan yang bersifat impersonal
c. Benturan
kepentingan individual (berdasarkan kepentingan organisator)
Transaksi
benturan kepentingan seringkali terjadi pada anggota direksi ataupun komisaris.
Anggota direksi ataupun komisaris melakukan transaksi menjual asset milik
pribadi kepada perusaan tempat ia bekerja dengan harga yang jauh lebih tinggi
daripada harga pasar atau harga wajar. Hal seperti ini dalam menghadapi
transaksi benturan kepentingan dapat memiliki implikasi moral, yaitu saham
perusahaan bersangkutan masuk blacklist
di mata investor.
2.
Etika
dalam Tempat Kerja
Perusahaan
menghadapi banyak tantangan dalam permasalahan mengenai etika di tempat kerja.
Salah satunya adalah bagaimana indvidi berperilaku. Sebagai contoh dalam suatu
perusahaan hubungan antara atasan-bawahan ada potensi bahaya, terutama di pihak
bawahan. Sebagai bawahan, sudah seharusnya melakukan pekerjaannya dengan baik
tanpa melupakan etika dalam bekerja, namun atasan pun juga seharusnya tidak
melupakan etika yang berlaku dan tidak semena-mena dalam memimpin suatu
perusahaan.
3.
Aktivitas
Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Seorang
pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu
bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan
konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah
laku dalam mereka melakukan sesuatu.
4.
Akuntabilitas
Sosial
Akuntabilitas
dapat diartikan sebagai spectrum pendekatan, mekanisme, dan praktek yang
digunakan oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders)
untuk menjamin pemerintahan ada pada tingkat dan tipe kinerja yang diinginkan.
Dengan kata lain, akuntabilitas bertujuan untuk menjamin agar prosedur, aktivitas,
dan output dari kebijakan pemerintah memenuhi tujuan dan standar yang telah
disepakati bersama. Akuntabilitas adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi social.
Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang
bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Sistem dan institusi yang
sulit menentukan siapa yang mengambil tindakan apa akan gagal melakukan
analisis etika atau tindakan etika. Manajer institusi, organisasi, dan
semacamnya memiliki tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya sendiri.
Jika seseorang melakukan penyimpangan atau menyalah-gunakan tanggung jawabnya,
maka itu akan mendekati kepada isu etika, yaitu pada area penggunaan kekuasaan
perusahaan.
5.
Manajemen
Krisis
Manajemen
krisis dapat dimanfaatkan hampir di semua bidang, tetapi umumnya digunakan
dalam hubungan internasional, politik, bisnis, dan manajemen. Organisasi yang
memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan
berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi.
Bahkan ada peluang dimana organisasi dapat mengubah krisis menjadi
suatu kesempatan untuk memperoleh dukungan publik. Sebab, krisis terjadi
apabila ada benturan kepentingan antara organisasi dengan publiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris. 2005. 7 Pilar Perusahaan Unggul Implementasi Kriteria Baldrige untuk
Meningkatkan Kinnerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bartono, dan Novianto. 2005. Today’s Business Ethics Langkah-langkah Strategis Menerapkan Etika
dalam Bisnis dan Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Firsan Nova. 2009. Crisis Public Relations Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan.
Jakarta: Grasindo
Griffin, Ricky.E, dkk. 2007. Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Parsons,
Patricia J. 2004. Etika Public Relations.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Yayasan
Obor Indonesia. 2002. Jurnal Analisis
Sosial vol. 7 no.2 Juni 2002. Bandung: Akatiga.
West, Richard, dkk. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.
Widjaja, Gunawan. 2008. Risiko Hukum Pemilik, Direksi & Komisaris PT. Jakarta:
ForumSahabat.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada seluruh penulis buku dan juga jurnal yang saya
cantumkan di daftar pustaka yang secara tidak langsung mengizinkan saya untuk
mengambil ilmu dari tulisannya. Mohon maaf jika ada penambahan kata-kata dari
tulisannya