It's me!

Foto saya
ALLAH SWT-- tough; weak; strong; have a dream; have a choice; love a laugh; have a great family; have nice friends; have an ugly cat; pink; blue; beautiful colour; rain drops; sunshine; accounting; writting; STITCH; Fido Dido; and much more

Kamis, 25 Desember 2014

ISU ETIKA SIGNIFIKAN DALAM DUNIA BISNIS DAN PROFESI

Isu etika adalah persoalan tentang etika individual. Dari sudut pandang komunikasi, isu-isu mengenai etika muncul ke permukaan setiap kali pesan-pesan memiliki kemungkinan untuk memengaruhi orang lain. Perilaku beretika dan keuntungan personal adalah isu-isu yang dekat kaitannya. Berbagai isu etika dalam bisnis dapat dibagi ke dalam empat area: kesetaraan, hak, kejujuran, dan penggunaan kekuasaan perusahaan. Contoh isu etika dalam bisnis yaitu “Apakah CEO harus diberikan gaji dalam perusahaan yang tidak menguntungkan?”
1.      Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan yaitu benturan yang timbul ketika kepentingan seseorang memungkinkan orang lain melakukan tindakan yang bertentangan dengan pihak tertentu, yang kepentingannya seharusnya dipenuhi oleh orang lain tersebut. Benturan kepentingan merupakan salah satu isu dalam etika. Jenis benturan kepentingan addalah sebagai berikut:
a.       Benturan kepentingan yang bersifat personal
b.      Benturan kepentingan yang bersifat impersonal
c.       Benturan kepentingan individual (berdasarkan kepentingan organisator)
Transaksi benturan kepentingan seringkali terjadi pada anggota direksi ataupun komisaris. Anggota direksi ataupun komisaris melakukan transaksi menjual asset milik pribadi kepada perusaan tempat ia bekerja dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga pasar atau harga wajar. Hal seperti ini dalam menghadapi transaksi benturan kepentingan dapat memiliki implikasi moral, yaitu saham perusahaan bersangkutan masuk blacklist di mata investor.
2.      Etika dalam Tempat Kerja
Perusahaan menghadapi banyak tantangan dalam permasalahan mengenai etika di tempat kerja. Salah satunya adalah bagaimana indvidi berperilaku. Sebagai contoh dalam suatu perusahaan hubungan antara atasan-bawahan ada potensi bahaya, terutama di pihak bawahan. Sebagai bawahan, sudah seharusnya melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa melupakan etika dalam bekerja, namun atasan pun juga seharusnya tidak melupakan etika yang berlaku dan tidak semena-mena dalam memimpin suatu perusahaan.
3.      Aktivitas Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu.
4.      Akuntabilitas Sosial
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai spectrum pendekatan, mekanisme, dan praktek yang digunakan oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk menjamin pemerintahan ada pada tingkat dan tipe kinerja yang diinginkan. Dengan kata lain, akuntabilitas bertujuan untuk menjamin agar prosedur, aktivitas, dan output dari kebijakan pemerintah memenuhi tujuan dan standar yang telah disepakati bersama. Akuntabilitas adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi social. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Sistem dan institusi yang sulit menentukan siapa yang mengambil tindakan apa akan gagal melakukan analisis etika atau tindakan etika. Manajer institusi, organisasi, dan semacamnya memiliki tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya sendiri. Jika seseorang melakukan penyimpangan atau menyalah-gunakan tanggung jawabnya, maka itu akan mendekati kepada isu etika, yaitu pada area penggunaan kekuasaan perusahaan.
5.      Manajemen Krisis
Manajemen krisis dapat dimanfaatkan hampir di semua bidang, tetapi umumnya digunakan dalam hubungan internasional, politik, bisnis, dan manajemen. Organisasi yang memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi dapat mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh dukungan publik. Sebab, krisis terjadi apabila ada benturan kepentingan antara organisasi dengan publiknya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris. 2005. 7 Pilar Perusahaan Unggul Implementasi Kriteria Baldrige untuk Meningkatkan Kinnerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bartono, dan Novianto. 2005. Today’s Business Ethics Langkah-langkah Strategis Menerapkan Etika dalam Bisnis dan Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Firsan Nova. 2009. Crisis Public Relations Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo
Griffin, Ricky.E, dkk. 2007. Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Parsons, Patricia J. 2004. Etika Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Yayasan Obor Indonesia. 2002. Jurnal Analisis Sosial vol. 7 no.2 Juni 2002. Bandung: Akatiga.
West, Richard, dkk. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Widjaja, Gunawan. 2008. Risiko Hukum Pemilik, Direksi & Komisaris PT. Jakarta: ForumSahabat.

Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh penulis buku dan juga jurnal yang saya cantumkan di daftar pustaka yang secara tidak langsung mengizinkan saya untuk mengambil ilmu dari tulisannya. Mohon maaf jika ada penambahan kata-kata dari tulisannya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar