Faktor/
variabel makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi
mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Variabel- variabel makro ekonomi
diantaranya:
1. Tingkat
inflasi
Secara
sederhana inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus. Salah satu penyebab meningkatnya harga-harga tersebut adalah banyaknya
uang yang beredar di masyarakat. Semakain banyak yang beredar, nilai uang akan
menurun. Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian makro untuk
menggambarkan situasi perekonomian agregat suatu negara. Inflasi harus
dikendalikan agar fluktuasi harga tidak signifikan. Tentunya fluktuasi harga
yang tinggi tidak disukai calon investor. Hal itu akan mempengaruhi
perekonomian suatu negara karena berdampak pada investasi dan konsumsi sehingga
mempengaruhi keseimbangan perekonomian yang terjalin. Bila harga suatu produk
terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat, maka
produk yang mahal itu tidak ada yang membelinya.
2. Peraturan
perpajakan
Pajak
dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor
privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya
pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan
individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan
jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan Negara dalam penyediaan barang dan
jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat. Pada saat pemerintah melakukan
belanja barang dan jasa terjadi aliran pendapatan dari pemerintah ke dalam
masyarakat. Termasuk juga dalam hal ini beberapa multiplier effect dalam bentuk, misalnya employment creation dan peningkatan output. Kenaikan pendapatan
masyarakat ini akan merangsang peningkatan permintaan dan dalam kondisi
penawaran yang relatif terbatas akan terjadi kecenderungan kenaikanharga (untuk
selanjutnya mengarah pada inflasi). Dalam situasi seperti ini sebagian dari
pendapatan masyarakat yang meningkat itu diambil oleh pemerintah melalui pajak
untuk membiayai deficit anggaran berikutnya. Hal inilah yang dikatakan sebagai forced saving, yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan untuk pembentukan modal.
3. Neraca
Pembayaran
Neraca
pembayaran merupakan sebuah catatan sistematik pada suatu Negara yang mencatat
segala transaksi berkaitan dengan perdagangan internasional baik barang dan
jasa. Sehingga dalam neraca tersebut tidak hanya mencakup masalah ekspor dan
impor barang, melainkan juga mencatat masalah pinjaman dan investasi yang
terkait dengan luar negeri. Dari neraca pembayaran, dapat diketahui bagaimana
posisi ataupun struktur keuangan suatu Negara. Jika posisi neraca pembayaran
pada suatu Negara menunjukkan angka surplus, berarti Negara tersebut lebih
banyak melakukan ekspor barang daripada melakukan impor barang.
4. Investasi
Nasional
Investasi
merupakan tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perubahan persediaan (inventory changes). Investasi juga dapat
berarti aktivitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi
barang dan jasa di masa yang akan datang.
5. Peredaran
Uang
Dalam
teori kuantitas uang Irving Fisher, dikemukakan bahwa kenaikan harga barang
tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah uang beredar melainkan juga kecepatan uang
beredar tinggi, hal tersebut akan berpengaruh pada kenaikan harga barang,
sedangkan ketika kecepatan peredaran uang rendah maka yang terjadi adalah
penurunan harga barang.
DAFTAR
PUSTAKA:
Saya
mengucapkan terima kasih setulus-tulus kepada para blogger dan penulis
yang secara tidak langsung mengizinkan saya untuk mengambil ilmu dari
tulisannya. Mohon maaf jika saya menambahkan beberapa pendapat saya.
Mohon maaf juga jika terdapat banyak kekurangan pada tulisan saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar