Akuntansi merupakan
alat menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan
kegiatan bisnis. Akuntansi juga meyerupai bahasa dalam hal bahwa sejumlah
aturan akuntansi bersifat definif sementara yang lain tidak. Ada perbedaan
pendapat di antara para akuntan mengenai bagaimana suatu peristiwa tertentu
harus dilaporkan.
Bahasa berkembangnya
sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi.
Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi
keuangannya. Sejumlah aturan yang berlaku sekarang, mungkin pada masa mendatang
akan dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan
organisasi dan konstitutenya, yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi dengan
aturan yang berlaku sekarang.
Eksposur Valas
Yaitu sebuah ukuran
terhadap poteni perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah
perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs.
Eksposur valas secara
konvensional diklasifikasikan menjadi eksposur traksaksi, eksposur translasi,
dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus dilaporkan pada
laporan keuangan.
Jika suatu bisnis masuk
ke dalam perdagangan internasional, maka tentunya mereka terekspos terhadap
risiko valuta asing. Risiko ini terdiri dari beberapa macam, dan masing-masing
punya strategi tersendiri untuk mengelolanya.
Pada umumnya, Terdapat
tiga jenis exposure valuta asing, diantaranya: 1) transaction exposure;
2) operating exposure; dan 3) translation exposure.
Untuk mengatasi
exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka bisa dilakukan hedging.
Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka mengantisipasi
pergerakan mata uang asing. Manfaat dari hedging antara lain melindungi dari
potensi kerugian valas, serta mengurangi variasi dari arus kas di masa depan.
Perusahaan memperoleh suatu kepastian melalui hedging.
Apakah Anda ingin
melakukan hedging atau tidak? Pertimbangkan alasan-alasan berikut ini.
Mengapa perusahaan
tidak memilih hedging?
Pertama, manajemen risiko valas tidak menjadikan proyeksi arus kas menjadi meningkat. Hedging hanya memungkinkan untuk melindungi nilai, bukan meningkatkan arus kas.
Pertama, manajemen risiko valas tidak menjadikan proyeksi arus kas menjadi meningkat. Hedging hanya memungkinkan untuk melindungi nilai, bukan meningkatkan arus kas.
Kedua, pasar tidak
dapat ditebak kemana arahnya
Ketiga, motivasi untuk
mengurangi variasi lebih didorong oleh alasan akuntansi, yakni supaya bottom
line bagus.
Keempat, biaya hedging
terlalu mahal, dibandingkan dengan perlindungan nilai yang diberikannya
Lalu, mengapa
perusahaan melakukan hedging?
Pertama, dengan melakukan hedging maka ini merupakan salah satu bentuk perencanaan arus kas, dimana risiko variasi arus kas jadi berkurang
Pertama, dengan melakukan hedging maka ini merupakan salah satu bentuk perencanaan arus kas, dimana risiko variasi arus kas jadi berkurang
Kedua, manajemen
mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan dengan investor individual
mengenai risiko mata uang asing yang dihadapi oleh perusahaan
Ketiga, pasar biasanya
dalam kondisi disequillibrium disebabkan ketidaksempurnaannya baik secara
struktural maupun institusional. Sehingga, pasar umumnya selalu bergerak, dan
ini mengakibatkan ketidakpastian.
Exposure pertama yang
dihadapi perusahaan adalah transaction exposure, yakni risiko yang dihadapi
oleh perusahaan ketika melakukan transaksi dengan pihak lain dan terkait dengan
valas. Sehingga, perusahaan yang terlibat transaksi ini terekspos terhadap
risiko perubahan nilai valas di masa depan.
Menurut Eitman,
beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan suatu transaction exposure
diantaranya adalah:
1. Membeli/menjual dalam kredit dengan harga dalam valas
2. meminjam/ memberi pinjaman, dengan sistem pelunasan menggunakan valas
3. masuk ke dalam kontrak forward valas
4. memperoleh asset atau liabilities dalam valas
1. Membeli/menjual dalam kredit dengan harga dalam valas
2. meminjam/ memberi pinjaman, dengan sistem pelunasan menggunakan valas
3. masuk ke dalam kontrak forward valas
4. memperoleh asset atau liabilities dalam valas
Seperti yang telah
diungkapkan diatas, ketika perusahaan menghadapi transaction exposure, ia
mempunyai dua opsi, yakni hedging atau tidak. Seandainya perusahaan tidak mau
melakukan hedging, maka opsi yang dimilikinya untuk meminimalisir risiko valas
adalah:
1. mentransfer risiko tersebut terhadap pihak lain. Misalnya, perusahaan Indonesia mengenakan harga jual produk ekspornya ke AS dalam Rupiah, bukannya Dollar. Sehingga, pihak lawan (importir AS) yang terekspos terhadap pergerakan mata uang Rupiah.
2. meminta pelunasan cepat. Risiko mata uang asing dapat diminimalisir jika perusahaan meminta pelunasan secepatnya, sehingga bisa menggunakan nilai mata uang spot.
3. melakukan netting. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan MNC yang punya banyak cabang dan melakukan banyak transaksi valas. Yang dilakukan adalah mengkonsolidasikan seluruh posisi mata uang asing dalam satu negara, dan dihitung net-nya dari transaksi-transaksi yang terjadi dengan pihak lain.
1. mentransfer risiko tersebut terhadap pihak lain. Misalnya, perusahaan Indonesia mengenakan harga jual produk ekspornya ke AS dalam Rupiah, bukannya Dollar. Sehingga, pihak lawan (importir AS) yang terekspos terhadap pergerakan mata uang Rupiah.
2. meminta pelunasan cepat. Risiko mata uang asing dapat diminimalisir jika perusahaan meminta pelunasan secepatnya, sehingga bisa menggunakan nilai mata uang spot.
3. melakukan netting. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan MNC yang punya banyak cabang dan melakukan banyak transaksi valas. Yang dilakukan adalah mengkonsolidasikan seluruh posisi mata uang asing dalam satu negara, dan dihitung net-nya dari transaksi-transaksi yang terjadi dengan pihak lain.
Pasar Valas dan Kurs
Pasar valas merupaka
mekanisme melalui valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain,
kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Transaksi
valas merupakan traksakasi dimana dua belah pihaak setuju untuk menukarkan
valuta yang satu denga valuta a
yang lain pada kurs
tertentu. Transaksi vaas dapat terjadi di spot market dan forward market. Spot
market meliputi pembelian dan penjualan valas yang sangat segera dilaksanakan.
Untuk transaksi kecil dipasar retail, penyelesaiannya adalah segera, sedangkan
untuk transaksi besar di wholesale market butuh waktu sampai dua hari bisis
dalam forward market, para partisipan mengadakan kontak pada hari ini untuk
penyerahan/penerimaan valas pada waktu mendatang. Pasar valas mempunyai pasar
retail dan pasar wholesale. Karakteristik pasar wholesale adalah transaksinya
berukuran besar dan biasanya para partisipan terdiri dari bank dan institusi
keuangan yang lain. Pada pasar retail, transaksi-transaksi valas yang terjadi
adalah jauh lebih kecil biasanya mempunyai spread yang tinggi.
Sumber:
http://dellyherdiana.blogspot.com/2014/04/eksposur-dan-akuntansi-valas.html
http://businesslounge.co.id/2013/02/24/manajemen-risiko-valas-transaction-exposure-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar